Hidup yang Berkenan Kepada Tuhan

Mazmur 37

Dalam Suara Gembala minggu ini saya ingin kita belajar dari kehidupan Raja Daud. Ayat di atas merupakan kesaksian pribadi dari pada Raja Daud yang berangkat dari pengalaman pribadinya bersama dengan Tuhan. Ia mengajarkan kepada kita bagaimana seharusnya kita hidup agar kehidupan kita dapat diberkati oleh Tuhan. Kehidupan kita haruslah kehidupan yang berkenan kepada Tuhan. Bagaimanakan kehidupan yang berkenan itu?

I. Kita harus PERCAYA dan SETIA (ay. 3). Kepercayaan dan kesetiaan kepada Tuhan adalah hal yang mendasar yang Tuhan mau ada dalam kehidupan kita. Berbicara tentang percaya dan setia adalah berbicara tentang IMAN yang teguh kepada Tuhan. Kita mengimani bahwa Tuhan di dalam Nama Tuhan Yesus Kristus adalah pencipta alam semesta dan segala isinya, kita juga percaya bahwa DIA adalah penguasa atas kehidupan kita. Dan yang penting jika kita sudah percaya kita harus menggantungkan segenap kehidupan kita ke dalam tangan-Nya. Tidak ada lagi usaha-usaha untuk mencari pertolongan dari tempat yang lain, misalnya ke kuburan, ke dukun-dukun, atau bahkan mengikuti petunjuk-petunjuk dari ajaran-ajaran yang tidak sesuai Firman Allah (misal: Feng Shui/Hong Shui dll). Karena dalam Galatia 6:7 Firman Tuhan mengatakan: ”Jangan Sesat! Allah tidak membiarkan dirinya dipermainkan."

II. Kita harus MENYERAHKAN DIRI kepada Tuhan (ay. 5). Setelah kita percaya kepada Tuhan, selanjutnya kita harus menyerahkan diri kepada-Nya. Tanpa penyerahan diri maka Tuhan tidak dapat bekerja dalam kehidupan kita. Karena Allah kita bukanlah Allah yang memaksakan kehendak-Nya kepada umat-Nya. Ia mau kita menyerahkan diri dengan penuh kesadaran keada Tuhan. Perhatikan dalam kisah orang yang kerasukan setan di tepi Danau Galilea. Dalam kasus tersebut Iblis yang merasuk orang itu percaya kepada Kristus dan tahu bahwa Ia adalah Allah, namun ia tidak menyerahkan dirinya kepada Tuhan. Betapa pentingnya kita menyerahkan diri kepada Tuhan agar Ia dapat memberkati kehidupan kita.

III. Kita harus bisa BERDIAM DIRI dan MENANTIKAN TUHAN (ay.7). Orang yang berkenan kepada Tuhan adalah orang yang senang berdoa, membaca Firman Tuhan, mendengarkan suara Tuhan yang datang kepadanya. Betapa pentingnya hal ini, karena melalui bersekutu dengan Tuhan melalui membaca Firman, berdoa dan menantikan suara Tuhan, di sanalah letak kekuatan kita. Kita menjadi tahu apa dan bagaimana kita harus hidup sebagai anak-anak Tuhan. Ada pepatah mengatakan: ”banyak berdoa banyak berkat, sedikit berdoa sedikit berkat, dan tidak berdoa tidak ada berkat.”

IV. Kita harus bisa MENGENDALIKAN EMOSI (ay.1). Kita harus bisa mengendalikan emosi agar kita tidak jatuh ke dalam pencobaan. Dalam kehidupan memang ada berbagai masalah dan situasi yang bisa mengganggu kestabilan emosi kita dan dapat membuat kita marah. Namun dalam pasal ini saja, dua kali dikatakan Jangan Marah (ay.1) dan Berhentilah Marah (ay.8), ini bukti bahwa Tuhan tidak mau kita menjadi pemarah. Jadi orang dewasa secara rohani pastilah seorang yang dapat mengendalikan amarah/emosinya.

V. Kita harus RENDAH HATI (ay. 11). Salah satu nilai inti GSJA di Indonesia adalah rendah hati. Ini hal juga sangat penting dalam kehidupan kita. Kerendahan hati adalah sifat yang Tuhan mau ada dalam kehidupan kita. Air itu selalu mengalir ketempat yang lebih rendah, dari mata air di pegunungan mengalir ke pantai. Demikian juga dengan air kehidupan yang datang dari Tuhan, air itu akan mengalir deras kedalam kehidupan kita jika kita rendah hati. Matius 23:12 berkata: ”Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.”
VI. Kita harus BERHIKMAT (ay. 30). Jika kita hidup di dalam Tuhan maka Ia akan hidup di dalam kita. Dengan demikian hikmat Tuhan akan juga menjadi bagian dari kehidupan kita. Setiap kata-kata kita sebagai orang benar akan dipenuhi dg hikmat dari pada Tuhan sehingga kita akan menjadi berkat melalui tutur kata kita. Setiap kita doa pagi, kita berdoa untuk sepanjang hari tersebut, termasuk di dalamnya tutur kata, bibir mulut kita akan mengucapkan kata-kata yang membangkitkan iman, menjadi berkat untuk orang lain.

VII. Hidup kita harus DIKUASAI FIRMAN TUHAN (ay. 31). Betapa pentingnya kita setia dalam pembacaan Firman Tuhan. Kalau kehidupan kita selalu di isi dengan Firman, pastilah yang keluar dari kehidupan kita juga adalah hal-hal yang sesuai dengan Firman itu. Jika kita hanya mengisinya dengan hal-hal yang buruk, maka yang keluarpun pasti adalah keburukan.

0 comments:

Post a Comment

 
Yohanes 14:6b "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.