Allah Turut Bekerja Dalam Segala Sesuatu

“Saat-saat di mana kita merasa "gubuk" kita terbakar, Percayakah Saudara bahwa Allah Turut Bekerja dalam Segala Sesuatu?”

Pernyataanl di atas adalah suatu kalimat tanya yang perlu dijawab. Benar, apakah saudara percaya bahwa Allah turut bekerja dalam segala perkara? Mudah untuk mengatakan dengan mulut kita bahwa kita percaya, tetapi seringkali tidaklah mudah untuk menerimanya di dalam kenyataan hidup kita. Mengapa? Karena ada banyak perkara yang terjadi di dalam hidup kita yang tidak kita mengerti dan dengan jujur seolah-olah memang kita tidak bisa melihat bagaimana kita bisa mengatakan bahwa Allah sedang bekerja dalam perkara yang kita hadapi itu. Ketidakmampuan kita untuk menguraikan dan menjelaskan bagaimana Allah sedang bekerja di dalam masalah yang kita sedang hadapi, tidaklah berarti bahwa Allah tidak sedang turut bekerja di dalam masalah kita. Allah bekerja atau tidak, bukanlah ditentukan oleh pengertian pikiran kita yang terbatas ini. Allah turut bekerja di dalam segala perkara karena memang itulah yang difirmankan Allah kepada kita dan kita harus memilih untuk mempercayai Allah bahwa apa yang difirmankan itu “ya dan amin”.

Saya ingat suatu ilustrasi yang saya baca. Satu-satunya orang yang selamat dari kecelakaan sebuah kapal terdampar di pulau yang kecil dan tak berpenghuni. Pria ini segera berdoa supaya Tuhan menyelamatkannya, dan setiap hari dia mengamati dan menengandah ke langit mengharapkan pertolongan, tetapi tidak ada sesuatupun yang datang.

Dengan sisa-sisa tenaganya, akhirnya dia berhasil mengumpulkan bahan-bahan dan membangun gubuk kecil dari kayu apung untuk melindungi dirinya dari cuaca, dan untuk menyimpan beberapa barang yang masih dia punyai. Dia tinggal di dalam gubuk yang dibangun di pantai itu supaya sewaktu-waktu dia bisa melihat kalau-kalau ada kapal yang lewat. Tetapi malang suatu hari, setelah dia pergi mencari makan, dia kembali ke gubuknya dan mendapati gubuk kecil itu terbakar, asapnya mengepul ke langit. Dan yang paling parah, hilanglah semuanya. Dia sedih dan marah. "Tuhan, teganya Engkau melakukan ini padaku. Aku sudah mengalami kecelakan kapal, terdampar dan sekarang gubuk satu-satunya tempat di mana aku berteduh terbakar habis tak bersisa. Mengapa Engkau ijinkan ini terjadi Tuhan?" dia menangis. Pagi- pagi keesokan harinya, dia terbangun oleh suara kapal yang mendekati pulau itu. Kapal itu datang untuk menyelamatkannya.
Loading...


"Bagaimana kamu tahu bahwa aku di sini?" tanya pria itu kepada penyelamatnya.
"Kami melihat tanda asapmu", jawab mereka.

Mudah sekali untuk menyerah ketika keadaan menjadi buruk. Tetapi kita tidak boleh goyah, karena Tuhan bekerja di dalam hidup kita, juga ketika kita dalam kesakitan dan kesusahan. Ingatlah, ketika gubuk saudara terbakar, mungkin itu "tanda asap" bagi kuasa Tuhan. Ketika ada kejadian negatif terjadi, kita harus berkata pada diri kita sendiri bahwa Tuhan pasti mempunyai jawaban yang positif untuk kejadian tersebut.

Saudara berkata, "Itu tidak mungkin."—Tuhan berkata, "Tidak ada hal yang tidak mungkin." (Luk. 18:27)

Saudara berkata, "aku terlalu lelah."—Tuhan berkata, "Aku akan memberikan kelegaan padamu." (Mat. 11:28)

Saudara berkata, "Tidak ada seorangpun yang mencintai aku."—Tuhan berkata, "Aku mencintaimu." (Yoh. 3:16-Yoh. 13:34)

Saudara berkata, "aku tidak bisa meneruskan lagi."—Tuhan berkata, "Kasih karuniaKu cukup." (2 Kor. 12:9 – Mzm. 91:15)

Saudara berkata, "aku tidak mengerti."—Tuhan berkata, "Aku akan menuntun langkah-langkahmu." (Amsal 3:5-6)

Saudara berkata, "aku tidak bisa melakukannya."—Tuhan berkata, "Kamu bisa melakukan semuanya." (Flp 4:13)

Saudara berkata, "Ini tidak berharga."—Tuhan berkata, "Itu akan berharga." (Rm. 8:28)

Saudara berkata, "aku tidak bisa memaafkan diriku sendiri."—Tuhan berkata, "Aku memaafkanmu." (1 Yoh. 1:9-Rm. 8:1)

Saudara berkata, "aku tidak bisa mengatasi."—Tuhan berkata, "Aku akan menyediakan kebutuhanmu." (Flp. 4:19)

Saudara berkata, "aku takut."—Tuhan berkata, "Aku tidak memberikan padamu roh ketakutan." (II Tim. 1:7)

Saudara berkata, "aku selalu kuatir dan frustasi."—Tuhan berkata, "Serahkan segala kekuatiranmu kepadaKu." (I Pet. 5:7)

Saudara berkata, "aku tidak mempunyai iman yang kuat."—Tuhan berkata, "Aku memberi setiap orang iman menurut ukurannya." (Rm. 12:3)

Saudara berkata, "aku tidak pandai."—Tuhan berkata, "Aku memberikan padamu hikmat." (I Kor. 1:30)

Saudara berkata, "aku merasa aku sendirian."—Tuhan berkata, "Aku tidak akan pernah meninggalkanmu atau membiarkanmu." (Ibr. 13:5)

Seluruh jemaat Tuhan yang saya kasihi wartakanlah ini pada siapa yang membutuhkan. Saya percaya ada saat-saat di mana kita merasa "gubuk" kita terbakar, tetapi marilah kita katakan bersama, “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” (Rm. 8:28)

0 comments:

Post a Comment

 
Yohanes 14:6b "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.