Semuanya Diawali Dengan Allah

“Karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.” (Kolose 1:16)

Segala macam perayaan menyambut tahun baru 2009 baru saja berlalu. Mungkin kita merasakan adanya semangat baru, pengharapan baru dan energi baru untuk menjadikan tahun 2009 menjadi tahun yang lebih baik. Namun ketika kita benar-benar memasuki tahun 2009, kita bertanya dalam hati, “Dari mana saya harus memulai?” Semuanya nampak sama. Rumah yang kita tempati sama, kendaraan yang kita naiki juga sama dan bahkan masalah-masalah yang kita hadapi sama.

Dari mana kita memulai tahun 2009 ini? Rasanya sia-sia belaka berbicara tentang dari mana kita berangkat atau memulai, apabila kita tidak tahu kemana kita akan pergi. Apabila Anda tidak tahu apakah Anda akan ke Surabaya atau ke Blitar atau ke Probolinggo, maka ketika Anda sampai di Terminal Arjosari, Anda akan kebingungan. Alhasil, Anda akan bengong di dalam terminal. Anda tidak tahu bis mana yang harus Anda naiki. Bahkan Anda juga mungkin tidak tahu kursi ruang tunggu area bis mana yang Anda duduki sementara Anda menunggu. Bisa saja Anda untuk sementara duduk di ruang tunggu bis-bis yang ke arah Blitar. Bukan karena Anda akan ke Blitar, tetapi karena Anda melihat area tunggu itulah yang paling ramai. Keberadaan dan pilihan Anda ditentukan oleh perasaan, situasi dan kondisi dan bukan tujuan dan arah hidup yang Anda sudah ketahui dan tetapkan Anda akan menghabiskan banyak waktu di terminal dan tidak sampai ke mana-mana. Apakah masalahnya? Benar, masalahnya adalah Anda tidak tahu tujuan Anda ke mana.

 
Yohanes 14:6b "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.