Galatia 5:1 Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan. (13) Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih. (14).Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, yaitu: "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!"
Shallom sidang jemaat yang di kasihi Tuhan. Tidak terasa kita telah berada di bulan Agustus, bulan yang sangat bersejarah bagi bangsa kita. Tanggal 17 Agustus adalah hari kemerdekaan bagi bangsa Indonesia di mana kita terlepas dari penjajahan bangsa lain. Bangsa kita telah menjadi bangsa yang merdeka sejak 64 tahun yang lalu. Lalu bagaimana dengan diri kita? Apakah kita juga telah menjadi orang-orang yang merdeka, yang telah terbebas dari penjajahan kuasa dosa? Pada kesempatan kali ini mari kita belajar tentang apa yang dikatakan Firman Tuhan mengenai kemerdekaan di dalam Kristus.
Pengertian penting yang harus kita miliki adalah bahwa dosa adalah penjajahan sedangkan kasih Allah adalah untuk menyelamatkan. Ada sebuah slogan yang paling sering muncul dalam masa perjuangan Indonesia: “MERDEKA atau MATI.” Artinya kalau kita tidak berjuang maka kita akan terus menerus berada dalam penjajahan. Penjajahan berarti kematian terhadap kebebasan hak asasi manusia. Dalam kehidupan rohani ternyata ada 2 kecenderungan yang sama yang mesti kita jawab, MERDEKA SECARA SEPENUH ATAU MATI?
BAGAIMANAKAH KITA BISA MERDEKA?
• KRISTUS ADALAH SUMBER KEMERDEKAAN
Jelas dikatakan dalam Galatia 5:1 bahwa Kristuslah yang memerdekakan kita dari penjajahan dosa. Lalu dengan cara apa Ia memerdekakan kita.
- Ia memerdekakan kita melalui Korban-Nya di Kayu Salib.
- Ia memerdekakan kita hanya oleh Anugerah/Kasih Karunia-Nya dan bukan karena usaha kita atau pemberian manusia(Gal. 5:4). Martin Luther, pada jaman Reformasi Gereja, memprotes keras apa yang pernah dilakukan oleh gereja dengan memberikan surat penghapus dosa.
- Kemerdekaan di dalam Kristus itu harus diterima dengan Iman (Gal. 5:6).
- Kemerdekaan yang diberikan-Nya adalah kemerdekaan yang sungguh-sungguh memerdekakan. Sebagai contoh, seorang nelayan tidak mungkin dapat mendapat ikan banyak di tengah laut jika perahunya masih terikat dengan tali di dermaga. Demikian juga dengan kita, ketika Tuhan membebaskan kita jangan kita mau lagi terikat dengan kehidupan lama/dosa kita di masa yang lalu.
CIRI ORANG YG TELAH DIMERDEKAKAN OLEH KRISTUS ?
A. Berdiri Teguh dan Tidak Goyah (Gal. 5:1).
Ketika kita tahu bahwa kita telah dimerdekakan oleh Kristus, maka kita harus memiliki keyakinan iman yang kuat dan teguh sedemikian rupa sehingga kita tidak mudah goyah dan di pengaruhi oleh dunia ini.
B. Tidak Lagi Diperhamba oleh Dosa (Gal. 5:1 & 5:13)
Setelah diselamatkan jangan kembali lagi kepada kebiasaan yang lama. Mengapa induk ayam harus berlambat-lambat mengerami telur-telurnya? Karena ia mengetahui ada kehidupan di dalam telur-telur itu. Menetasnya telur tidak terjadi begitu saja melainkan memerlukan kerja sama antara induk dan anak ayam yang ada di dalamnya. Induknya mematuk kulit telur itu dari luar, sebaliknya anak ayam itu ikut mematuk kulitnya dari dalam sampai ia mempunyai ruang gerak untuk keluar sendiri. Dan sekali dia keluar dari dalam telur itu maka ia tidak punya niat sedikitpun untuk kembali ke dalam telur itu.
C. Melayani Seorang akan yang Lain oleh Kasih (5:13)
Mengapa harus Kasih? Ada beberapa alasan: pertama karena “Kasih adalah kegenapan dari seluruh Hukum Taurat” (Gal. 5:14). Kedua, “ada 3 kebutuhan dasar manusia yaitu dikasihi, rasa aman, dan dihargai.” Ketiga, “Kekudusan Allah tidak akan membiarkan dosa apapun tanpa hukuman. Tetapi kasih Allah mengampuni segala dosa melalui Kristus.” Keempat, “Kasih itu lebih daripada sekedar ciri-ciri Allah, Kasih adalah sifat Allah.” Kelima, “Kasih adalah pintu masuk jiwa manusia dari mementingkan diri sendiri ke pelayanan dan dari kesendirian ke persaudaraan dengan semua orang.” Keenam, “Kasih itu api kehidupan; kasih itu menghanguskan atau memurnikan.” Ketujuh, “Kasih membuat orang melihat sisi yang baik dari segala sesuatu dan bukan berarti ia tidak melihat hal-hal yang buruk melainkan berusaha keras melihat hal-hal yang baik.” Kedelapan, “Kasih tidak mencari batas, melainkan mencari saluran.” Kesembilan, “Hati yang selalu mengasihi akan selalu muda.” Dan yang terakhir, “Kasih memerintah tanpa pedang dan mengikat tanpa tambang.”
Kiranya Suara Gembala kali ini dapat menolong kita menyadari bagaimana harus hidup sebagai orang-orang yang telah dimerdekakan oleh Kristus. Terpujilah nama Tuhan. HALLELUYA!
0 comments:
Post a Comment