Sejak abad pertama, gereja sudah menghadapai orang-orang yang berusaha memutarbalikan kebenaran sesuai dengan keinginan mereka. Mereka itu adalah: Pertama, kelompok yang me-yahudi-kan. Kelompok ini menekankan pemeliharan hukum Taurat secara teliti. Mereka menyatakan bahwa orang-orang bukan Yahudi yang menganut agama Kristen harus melakukan upacara fisik seperti penyunatan dan ketaatan kepada Hukum Taurat seperti yang dilakukan oleh orang Yahudi selama ratusan Tahun (Kis. 15:1-31). Kedua, penganut ajaran Gnostik. Mereka beranggapan bahwa Yesus bukan benar-benar anak Allah.
Mereka menganggap bahwa zat itu jahat dan roh itu baik. Mereka mengambil nama mereka dari kata Yunani gnosis (artinya pengetahuan), serta mengakui bahwa mereka memiliki pengertian khusus mengenai kebenaran-kebenaran rahasia dalam hidup ini. Paulus menyebut tiga orang yang meninggalkan iman mereka untuk menganut ajaran ini, yaitu Himeneus, Aleksander dan Filetus (I Tim. 1:20; 2 Tim. 2:17-18). Ketiga, pengikut Nikolaus. Nikolaus sendiri adalah penganut ajaran Yahudi (Kis, 6:5), yang kemudian mempunyai pengikut.
Mereka ini mencampuradukkan kekristenan dengan kekafiran. Mereka berpendapat, karena tubuh mereka masih dalam bentuk jasmani, karena itu jahat, maka hanya apa yang dilakukan oleh roh merekalah yang penting. Jadi, mereka merasa bebas untuk menuruti kehendak dalam melakukan hubungan seksual secara sembarangan, untuk memakan makanan yang sudah dipersembahkan kepada berhala, dan melakukan apa saja yang mereka senangi dengan tubuh mereka. Itulah sebabnya mereka mendapat tempat dalam salah satu bagian dalam aliran gnostik.
Bidat-Bidat dalam Perjanjian Baru
Posted by GSJA HALLELUYA on Friday, November 12, 2010
0 comments:
Post a Comment