Memandang Kehidupan Dari Sudut Pandang Allah - 2

Baca Sebelumnya : Memandang Kehidupan Dari Sudut Pandang Allah - 1

“Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut" (Lukas 12:48b)

Dalam Pesan Gembala sebelumnya, kita telah mempelajari salah satu pandangan Allah tentang kehidupan, yaitu bahwa “Kehidupan di bumi adalah sebuah ujian.” Berikut ini, kita akan melihat tentang pandangan Allah yang kedua tentang kehidupan, yaitu bahwa “Kehidupan di bumi adalah sebuah kepercayaan.”

Ketika Allah menciptakan Adam dan Hawa, Dia mempercayakan pemeliharaan atas ciptaan-Nya kepada mereka dan menunjuk mereka sebagai pengelola atas milik-Nya (Kejadian 1:28). Pekerjaan pertama yang Allah berikan kepada manusia adalah mengelola dan memelihara “barang-barang” Allah di bumi. Peran ini tidak pernah dibatalkan. Ini merupakan sebagian dari tujuan kita sekarang. Segala sesuatu yang kita nikmati harus diperlakukan sebagai sebuah kepercayaan yang Allah tempatkan di dalam tangan kita.

Kita tidak pernah benar-benar memiliki apapun selama kediaman singkat kita di bumi. Waktu yang kita miliki di bumi, serta tenaga, kepandaian, kesempatan, hubungan dengan orang lain, kekayaan, bahkan diri kita, semuanya adalah pemberian dari Allah. Dia mempercayakan semuanya itu dalam pemeliharaan dan pengelolaan kita. Alkitab berkata “Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya” (Maz. 24:1).

Budaya kita berkata, “Jika kamu tidak memilikinya, kamu tidak akan mempedulikannya.” Tetapi orang-orang Kristen hidup dengan standar yang lebih tinggi: “Karena Allah memilikinya, saya harus memeliharanya sebaik mungkin.” Alkitab mengatakan bahwa orang-orang yang kepada mereka dipercayakan sesuatu yang berharga, harus menunjukkan bahwa mereka ternyata dapat dipercayai (I Kor. 4:2).
Pada akhir kehidupan kita di dunia, kita akan dievaluasi dan diberi upah sesuai dengan seberapa baik kita telah mengurus apa yang Allah percayakan kepada kita. Ini berarti segala sesuatu yang kita kerjakan, bahkan tugas-tugas yang sederhana, memiliki nilai kekal. Kita semua pasti merindukan bahwa suatu hari kelak dalam akhir hidup kita, Allah berkata, “Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba-Ku yang yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, Aku akan memberika kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan Tuanmu” (Mat. 25:21).

Semakin banyak Allah memberi kepada Anda,
semakin banyak tanggung jawab yang dia harapkan dari Anda
(Rick Warren)


Baca juga : Memandang Kehidupan Dari Sudut Pandang Allah - 2

0 comments:

Post a Comment

 
Yohanes 14:6b "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.