Minggu ini kita kembali menghadapi meja perjamuan kudus, yang mengingatkan kita kembali akan penderitaan Yesus di Kalvari untuk menebus dosa kita. Namun, apakah kita benar-benar mengerti makna dari penderitaan-Nya di Kalvari tersebut? Kebanyakan orang terlalu menekankan penderitaan jasmani dari penyaliban itu. Memang kekejaman penyaliban itu nyaris tak terlukiskan. Kesengsaraan yang diderita Kristus tak terbayangkan. Gambaran mengenai penderitaan Yesus terlihat dalam Mazmur 22:7, 15, 16, 18. Tetapi lebih jauh dari penderitaan manusia terdapat arti yang lebih dalam. Yesus sebenarnya mengharapkan penyaliban itu dengan pengharapan yang penuh sukacita.
JADI APA YANG SEBENARNYA MENJADI ARTI DARI PERISTIWA KALVARI?
1. Peristiwa Kalvari adalah saat yang mulia bagi Yesus.
- Ia berkata kepada Maria, ibunya: “Saat-Ku belum tiba.” (Yoh. 2:4). Saat penyaliban adalah saat yang telah ditetapkan sendiri oleh Allah, dan Yesuspun harus taat menunggu saat tersebut.
- Tak seorangpun dapat membawa Dia ke saatnya lebih cepat (Luk. 4:30; Yoh. 8:59). Manusia tidak akan mampu melawan/ mengubah rencana Allah dalam diri Yesus.
- Pada hari paskah, Ia tahu bahwa saatnya sudah tiba (Yoh. 13:1).
2. Peristiwa Kalvari adalah pembuktian kasih-Nya kepada manusia.
- Kristus datang untuk mencari & menyelamatkan yg hilang (Luk. 19:10). Ini adalah alasan utama mengapa Yesus datang ke dalam dunia. Ia lakukan semua ini atas dasar kasih-Nya yang besar kepada umat manusia.
- Ia mencari orang bedosa seperti wanita Samaria (Yoh. 4:7). Ia bukan datang mencari orang yang baik/saleh, tetapi Ia datang demi orang berdosa, orang yang tidak layak. Hanya karena kasih-lah Ia mau melakukan hal ini.
- Ia mencari laki-laki seperti Saulus dari Tarsus (Kis. 9:5). Yesus bahkan mau menyelamatkan orang-orang yang paling membenci diri-Nya. Kasih-Nya sungguh luar biasa.
- Satu-satunya jalan Ia dapat menebus orang berdosa adalah dengan memberikan nyawa-Nya (Mat. 20:28). Hanya dengan cara demikian Ia dapat membayar lunas dosa manusia.
- Itulah pertunjukkan kasih yg terbesar (Yoh. 15:13).
3. Peristiwa Kalvari merupakan sukacita-Nya yang terbesar
- Itulah kehendak Bapa-Nya agar Ia mati (Ibr. 10:5-10). Melakukan kehendak Bapa memberi kepuasan kepada-Nya (Yoh. 4:34). Melakukan kehendak Bapa adalah hal yang paling ingin Yesus lakukan.
- Ketika orang berdosa diselamatkan oleh pengorbanan-Nya, ada sukacita besar di Surga (Luk. 15:10). Betapa berartinya jiwa manusia di hadapan Allah.
- Sukacita karena membawa banyak orang kepada kemuliaan (Ibr. 2:10)
- Sukacita karena Ia kembali memerintah dengan Bapa setelah menyelesaikan karya penebusan-Nya di Bumi (Ibr. 12:2)
- Sukacitanya akan menjadi sempurna ketika orang tebusannya bergabung dengan Dia di Surga (Yoh. 17:24; Why. 3:21)
0 comments:
Post a Comment