“Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.“ Matius 17:20
Kali ini sekali lagi saya ingin berbicara mengenai iman percaya kita kepada Tuhan. Firman Tuhan berkata bahwa kita diselamatkan oleh iman kita kepada Yesus Kristus. Wah, hanya dengan iman kita bisa diselamatkan. Bukankah itu sesuatu yang luar biasa. Tetapi apakah hanya sampai di situ saja? Apakah iman kita ketika kita baru saja diselamatkan dan ketika kita ada saat ini sama saja? Ternyata iman percaya kita kita tidak berhenti sampai pada saat kita menerima Yesus dalam hidup kita saja, melainkan Iman kita harus senantiasa bertumbuh.
Tuhan Yesus mengumpamakan iman kita bagai biji sesawi. Biji sesawi adalah biji yang paling kecil dari segala jenis benih yang ada, tetapi apabila benih sudah bertumbuh, dia akan menjadi pohon yang besar. Dalam Mat 13:31-32 dikatakan: ”Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya. Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya."
Oleh karena itu tugas kita adalah memelihara iman sehingga menghasilkan pertumbuhan yang berarti bagi Kristus dan sesama manusia.
Bagaimana caranya agar iman kita dapat bertumbuh?
1. KITA HARUS BERAKAR DI DALAM KRISTUS
“Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita… hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia…” (Kol 2:6-7)
Biji yang jatuh ke tanah, pertama kali akan tumbuh akarnya. Akar akan menembus jauh ke dalam tanah, sehingga nantinya pohon akan menjadi kuat apabila diterpa angin dan badai.
Biarlah hidup kita berakar di dalam Kristus. Mari kita bangun hidup kita di atas firmanNya.
Semakin dalam hidup kita tertanam di dalam Kristus, semakin kuat kita menghadapi berbagai masalah dan pencobaan.
2. KITA HARUS BERTUMBUH DI DALAM KRISTUS
“Sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, sehingga kita bukan lagi anak-anak…” (Ef. 4:13-15)
Jika sebuah pohon sudah berakar dengan baik maka akan mudah bagi pohon tersebut untuk bertumbuh. Ia akan bertumbuh menjadi besar dan kuat.
Iman yang bertumbuh adalah iman yang menjadi dewasa secara rohani. Firman Allah berkata: ”Susu adalah untuk anak-anak, tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa” (Ibr. 5:13-14). Orang yang dewasa di dalam Tuhan tidak lagi menyimpan rasa iri hati dan sakit hati. Mereka juga menghindari perselisihan. Dewasa juga berarti mandiri, tidak bergantung lagi kepada orang lain. Tetapi bisa menjadi orang yang berguna bagi orang lain. Tertulis dalam Ibrani 5:12: ”Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.”
3. KITA HARUS BERBUAH BAGI KRISTUS
“Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-KU” (Yoh 15:8). Pohon yang sudah bertumbuh besar seharusnya ia menghasilkan buah, sebab jika tidak menghasilkan buah maka pohon tersebut akan ditebang (bdg. Mat 3:10).
Tuhan juga menghendaki agar hidup kita menghasilkan buah yang banyak bagi Dia: buah roh (Gal 5:22-23), jiwa-jiwa dan buah-buah lainnya.
Marilah kita bersama-sama berakar, bertumbuh dan berbuah di dalam Kristus demi kemuliaan Allah. “Tetapi baiklah tingkat pengertian yang telah kita capai kita lanjutkan menurut jalan yang telah kita tempuh” (Fil 3:16).
0 comments:
Post a Comment