Belajar Menghargai Pengorbanan-Nya

Mari kita renungkan bersama apa yang telah kita lakukan untuk membalas kebaikan Tuhan dalam kehidupan kita. Allah yang tidak menyayangkan Anak-Nya yang sangat dikasihi-Nya untuk mati di kayu salib ganti kita telah memberikan yang terbaik bagi kita.

Yesus Kristus, Anak-Nya itu telah mencurahkan darah-Nya dan memberikan nyawa-Nya agar kita dapat diampuni dari segala dosa kita, asal kita mau bertobat dan percaya serta meninggalkan kehidupan kita yang lama (Mat. 26:28). Darah itu menebus semua orang dari kuasa Iblis dan kejahatan. (Kis. 20:28; Ef. 1:7; 1 Ptr. 1:18, 19; Why. 5:9; 12:11). Darah itu membuat kita yang dahulu terhitung orang berdosa menjadi dibenarkan ketika kita percaya kepada-Nya (Rm. 3:24, 25). Darah itu pula yang menyucikan hati nurani orang-orang percaya sehingga mereka dapat melayani Allah tanpa rasa bersalah dan dengan penuh keyakinan (Ibr. 9:14; 10:22; 13:18). Darah Yesus pula yang menyucikan kehidupan orang percaya (Ibr. 13:12; 1 Yoh. 1:7-10). Karena darah yang tercurah itu juga yang membuka jalan bagi orang-orang percaya untuk langsung menghampiri Allah melalui Kristus untuk memperoleh kasih karunia, kemurahan, pertolongan dan keselamatan (Ibr. 7:25; 10:19; Ef. 2:3, 8). Darah itu itu menjadi jaminan dari semua janji dari perjanjian baru (Ibr. 10:29; 13:20; Mat. 21:28; 1 Kor. 11:25 ). Dan kuasa darah Kristus yg menyelamatkan, mendamaikan & menyucikan itu senantiasa tersedia bagi orang-orang yang pada waktu mereka menghampiri Allah melalui Kristus (Ibr. 7:25; 10.22; 1 Yoh. 1:7).

Sungguh luar biasa apa yang dilakukan Kristus bagi kita demi keselamatan kehidupan kita. Lalu apa yang bisa kita lakukan untuk membalas pengorbanan Kristus? (IBRANI 10:19-25) (19) Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus, (20) karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri, (21) dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah. (22) Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni. (23) Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia. (24) Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. (25) Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.

I. Marilah kita menghadap Allah (ay. 22) dan bukan membelakangi-Nya. Datang dengan cara seperti apa? (a) Dengan hati yang tulus (motivasi yang benar) dan (b) dengan keyakinan iman yang teguh kepada Tuhan. Bukankah kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni, sehingga kita tidak perlu lg merasa tidak layak/merasa bersalah karena kehidupan kita yang lama.

II. Marilah kita teguh berpegang kepada pengharapan kita (ay. 23). Artinya kita harus memegang erat janji keselamatan yang Tuhan berikan. Dalam ayat itu juga di katakan bahwa Ia yang berjanji adalah setia. Tidak boleh ada keraguan dalam iman kita kepada Tuhan.

III. Marilah kita saling memperhatikan (ay. 24). Memperhatikan mempunyai pengertian menunjukkan kepedulian kepada sesama kita, orang-orang yang ada di sekitar kita. Dalam ayat tersebut kita harus saling mendorong dalam kasih dan dalam segala pekerjaan yang baik.

IV. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah (ay. 25). Salah satu tujuan Allah mencurahkan darah-Nya adalah supaya kita dapat beribadah kepada-Nya (Ibr. 9:14). Jika kita ingat kisah bangsa Israel keluar dari Mesir adalah agar mereka dapat beribadah kepada Allah.
Kiranya kita benar-benar dapat melakukan bagian kita untuk membalas pengorbanan Tuhan bagi kita. Apa yang kita lakukan pada dasarnya tidak pernah akan bisa membayar lunas pengorbanan itu, tetapi itulah yang dikehendaki Tuhan dari kita untuk kita lakukan. Kiranya Tuhan memberkati kita semua. Halleluya.

0 comments:

Post a Comment

 
Yohanes 14:6b "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.