Kali ini saya ingin mengajak kita untuk merenungkan ‘Apakah Ibadah dalam Gereja itu?’ Pada dasarnya ada dua ansur penting yang kita lakukan ketika kita beribadah di dalam gereja. Dua unsur tersebut adalah aspek Vertikal dan aspek Horisontal.
Minggu ini kita akan membahas mengenai unsur atau aspek vertical terlebih dahulu, dan nanti aspek horizontal akan di bahas pada pesan gembala yang kan datang.
ASPEK VERTIKAL
1. Alasan utama penyembahan adalah melayani Tuhan.
Sikap dasar penyembahan bukanlah “Berkati aku, Tuhan,” melainkan “Aku akan memberkati (memuji) Tuhan!” Kebanyakan dari antara kita akan mengaku bahwa seringkali kita pulang ke rumah dari ibadah penyembahan dengan bersungut-sungut karena penyembahan tidak memuaskan hati kita seperti pekan ini, kita mungkin menjawab, “Ya, dalam skala 1 sampai 10, saya menaruhnya di sekitar 5.” Namun, jika maksud utama penyembahan adalah untuk memberkati dan memuliakan Tuhan, lalu mengapa saya marah bila saya tidak mendapat berkat? Pertanyaannya bukanlah apakah ibadah penyembahan memberkati saya, melainkan apakah ia memberakti Tuhan. Yang penting bukanlah apa yang saya pikir mengenai ibadah hal ini! Ia masuk peringkat ke berapa dalam skala-Nya dari 1 sampai 10? Apakah Dia berkenan? Apakah Dia senang dengan “korban pujian” kita?
2. Kita juga menyembah supaya kita menyadari secara lebih baik hadirat Tuhan yang dinyatakan. Alkitab mengungkapkan bahwa Tuhan ada di segala tempat pada setiap saat (mahahadir), namun Tuhan menyatakan hadirat-Nya di dalam tingkat yang berbeda. Dia menyatakan diri-Nya pada satu tingkat “di mana dua atau tiga orang berkumpul.” Namun bilamana sekelompok umat Tuhan berkumpul untuk menyanyikan pujian pengagungan bagi Tuhan, Dia “mendiami” pujian itu dan mengungkapkan hadirat-Nya dengan cara yang sangat istimewa di antara umat-Nya yang sedang memuji (lihat Mazmur 22:4).
3. Alasan ketiga untuk penyembahan dalam jemaat, dalam aspek vertikal adalah menyediakan tempat persemaian untuk pengoperasian karunia-karunia Roh Kudus dan berbagai macam pelayanan rohani. Karunia-karunia Roh Kudus dibagi-bagikan menurut kedaulatan kehendak Tuhan dan puji-pujian kita tidak merayu Tuhan untuk memberikan karunia-karunia-Nya. Namun sebuah ibadah penyembahan akan menyediakan lingkungan yang paling baik untuk menggerakkan karunia-karunia Roh. Tanpa suasana penyembahan, karunia-karunia tampaknya jarang sekali dinyatakan; namun di dalam konteks penyembahan Roh Kudus dapat bekerja lebih bebas.
4. Terakhir, kita menyembah untuk membuka saluran-saluran komunikasi antara kita dan Tuhan. Orang-orang Kristen dapat berpura-pura kelihatan rohani di dalam pakaian hari Minggu mereka, namun di dalam hati mereka dapat merasa jauh dari Tuhan. Beberapa mungkin belum berdoa atau menyembah atau berkomunikasi dengan Tuhan sejak kebaktian terdahulu yang mereka hadiri. Mungkin kita akan terkejut jika kita mengetahui betapa banyak orang Kristen yang lupa membaca Alkitab mereka atau memberikan yang baik untuk berdoa dalam sepekan. Orang lain mungkin datang ke suatu pertemuan dengan perasaan kacau bersalah dan depresi. Ibadah penyembahan adalah kesempatan untuk menemukan kekuatan baru di dalam hadirat Tuhan.
Bagaimana dengan kita? Apakah unsur-unsur dari aspek vertikal sudah kita jalankan dalam kehidupan ibadah kita kepada Tuhan.
Aspek selanjutnya akan kita pelajari pada edisi yang kana dating. Kiranya Tuhan Yesus memberkati kita sema.
Baca juga : Apakah Ibadah dalam Gereja itu? - 2
0 comments:
Post a Comment