Memandang Kehidupan Dari Sudut Pandang Allah - 1

Apakah Arti Hidupmu? “Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap” (Yakobus 4:14b).

Bagaimana Saudara memandang kehidupan Saudara sendiri? Jika Saudara diminta untuk menggambarkan kehidupan Saudara, gambaran seperti apakah yang muncul di dalam benak Saudara? Gambar tersebut adalah kiasan kehidupan Saudara. Itulah pandangan tentang kehidupan yang Saudara pegang secara sadar atau tidak, dalam pikiran Saudara. Kiasan kehidupan Saudara yang tidak diucapkan mempengaruhi kehidupan Saudara lebih dari yang Saudara sadari. Ini menentukan harapan-harapan Saudara, nilai-nilai Saudara, hubungan-hubungan Saudara, sasaran-sasaran Saudara, dan prioritas-prioritas Saudara.

Apapun gambaran tentang kehidupan Saudara itu, jika kita ingin memenuhi tujuan-tujuan yang untuknya Allah menciptakan kita, maka kita harus menantang pandangan umum dan menggantikannya dengan metafora Alkitab tentang kehidupan. Firman Tuhan berkata, “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini tetapi berubahlah oleh pembaruan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah; apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”

Marilah kita berdoa meminta agar Allah memperbarui budi kita. Melalui Firman-Nya, Allah memberikan tiga gambaran yang mengajarkan kepada kita pandangan Allah tentang kehidupan: Kehidupan adalah sebuah ujian, kehidupan adalah sebuah kepercayaan, dan kehidupan adalah sebuah penugasan sementara. Selama tiga minggu berturut-turut di dalam Suara Gembala ini kita akan membicarakan ketiga gambaran tersebut.

1. Kehidupan Di Bumi Adalah Sebuah Ujian
Allah terus-menerus menguji karakter, iman, ketaatan, kasih, integritas, dan kesetiaan manusia. Kata-kata seperti pencobaan, pemurnian, dan ujian muncul lebih dari 200 kali di dalam Alkitab. Allah menguji Abraham dengan menyuruhnya mempersembahkan anaknya Ishak. Allah menguji Yakub ketika dia harus bekerja beberapa tahun untuk mendapatkan Rahel sebagai isterinya. Adam dan Hawa gagal dalam ujian mereka di Taman Eden, dan Daud gagal dalam ujiannya yang diberi Allah pada beberapa peristiwa. Tetapi Alkitab juga memberi kita banyak teladan dari orang-orang yang lulus dalam ujian besar, seperti Yusuf, Rut, Ester, dan Daniel.

Ketika kita memahami bahwa kehidupan adalah ujian, kita menyadari bahwa tiap hari merupakan hari yang penting, dan setiap detik adalah kesempatan bertumbuh untuk memperdalam karakter kita, untuk menunjukkan kasih, atau untuk bergantung pada Allah. Kita akan diuji melalui perubahan-perubahan besar, janji-janji yang tertunda, masalah-masalah yang sulit, doa-doa yang belum terjawab, kritikan-kritikan yang tidak layak diterima, tragedi yang tidak masuk akal, dan juga melalui hal-hal yang sederhana yang tidak kita perhatikan. Allah terus-menerus mengamati tanggapan kita pada ujian-ujian tersebut.

Kabar baik bagi kita bahwa Allah ingin agar kita lulus dalam ujian-ujian kehidupan itu, sehingga Dia tidak pernah membiarkan ujian-ujian yang kita hadapi itu melampaui kasih karunia yang Dia berikan kepada kita untuk menghadapinya (I Kor. 10:13). Setiap kali kita lulus dalam sebuah ujian, Allah melihat dan membuat rencana untuk memberi kita upah di dalam kekekalan (Yak. 1:12).

Baca juga :
Memandang Kehidupan Dari Sudut Pandang Allah - 2

Memandang Kehidupan Dari Sudut Pandang Allah - 3

0 comments:

Post a Comment

 
Yohanes 14:6b "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.