Keluarga yang Diberkati - 3

Baca Sebelumnya : Keluarga yang Diberkati - 1

PEMBAHARUAN PERJANJIAN KELUARGA: “Aku dan seisi rumahku akan melayani TUHAN”

Dalam dua pesan gembala yang lalu telah dibahas mengenai tugas dan tanggung jawab atau peran Suami sebagai kepala Keluarga serta tugas dan tanggung jawab atau peran Istri sebagai kepala Rumah Tangga. Dalam edisi kali ini akan dibahas mengenai tugas dan tanggung jawab atau peran anak dalam keluarga.

III. PERAN ANAK SEBAGAI PENERUS PERJANJIAN

a. MENAATI ORANG TUA DI DALAM TUHAN (EF 6:1)
Anak-anak haruslah menghormati orang tua sebagai tolak ukur dari kelanggengan mereka hidup di tanah perjanjian.

b. MEMASTIKAN BAHWA MEREKA JUGA MEWARISI PERJANJIAN
Kelaparan anak Amerika sekarang katanya lantaran mereka kehilangan arah dan tak punya sikap hidup. Betul pintar tapi rasa arah hilang, krisis spiritual, kerawanan jiwa, dan merasa hidup nihil. Di banyak negara maju sekarang tak sedikit orang yang tampak mapan perlu “logotherapy”, terapi buat penyakit hidup tanpa makna (meaningless life).

Gambaran kelabu seperti itu kelihatannya sedang memberi warna pada Generasi X sekarang ini, generasi dunia paling bontot. Setelah ‘Baby Boomers’ tahun 50-an lalu ‘Baby Busters’ tahun 64-an, kini Gen-X dijuluki orang “Generasi Bingung” (ambivalensi). Hidup mewah, mandiri, tapi merasa tak bahagia. Mereka mencari makna hidup ke mana-mana, termasuk kepada narkoba, seks bebas, hidup foya-foya, namun tak juga menemukan. Betapa dalam zaman ini anak-anak harus semakin dibawa kepada Tuhan.

Pastikan anak-anak saudara terlayani & mendapat dukungan dari berbagai pihak—orangtua & gereja. Jangan anggap remeh pelayanan Sekolah Minggu dan Kaum Muda! Pastikan bahwa mereka mewarisi harta surgawi keluarga kita.

Selama PD II, para dokter mengidentifikasi suatu penyakit fatal & misterius yg mereka sebut marasmus. Penyakit ini ditemukan pada sekelomp bayi yatim piatu yg ditempatkan disebuah fasilitas perawatan dg mainan bewarna terang, perabot baru, & makanan yg baik. Tetapi walaupun mendapat akomodasi yg menyenangkan kesehatan anak-anak ini merosot dengan cepat. Mereka berhenti bermain dengan mainan-mainan baru dan secara bertahap kehilangan nafsu makan mereka. Sistem tubuh mereka yg kecil menjadi lemah, lesu, dan memburuk. Beberapa anak meninggal. Ketika kabar tersebut tersebar, dokter-dokter PBB diterbangkan untuk melakukan diagnosis & mengobati anak-anak itu. Mereka membuat resep sederhana: Selama 10 menit setiap jam, semua anak digendong oleh seorang perawat, dipeluk, dicium, diajak main, & bicara. Akibatnya bayi-bayi itu tampak cerah, selera makan mereka kembali, & mereka kembali bermain dg mainan mereka.

Jangan hanya beri anak-anak fasilitas, mereka perlu sentuhan yg mengubahkan. Demikian juga dengn hal rohani, mereka perlu teladan orangtua yang menyentuh hati dan hidup mereka.
Saya ingin mengakhiri seri Suara Gembala minggu ini dengan kisah yang menyentuh hati tentang suatu penyesalan yang rasanya terlambat. Kisah ini berjudul “Papa Ayo ke Gereja”. Suatu hari seorang anak kecil dengan mata berbinar dan wajah mungil yang bercahaya berkata: "Papa, sudah hampir waktunya Sekolah Minggu. Ayo kita berangkat! Mereka mengajar kita tentang kasih Yesus, bagaimana Dia mati bagi semua orang yang memanggil nama-Nya!"

"Oh, tidak!" kata sang papa,"Tidak hari ini. Aku telah bekerja begitu keras sepanjang minggu. Aku akan pergi ke danau untuk bersantai dan beristirahat sambil memancing. Jadi, jangan ganggu Papa. Kita akan pergi ke gereja suatu hari nanti."

Bulan dan tahun terus berganti tetapi si papa tidak pernah lagi mendengar permohonan, "Ayo kita pergi ke Sekolah Minggu!"

Masa kanak-kanak si gadis telah berakhir. Dan, sang papa mulai menjadi tua. Sampai kemudian ia menyadari sudah tiba waktunya ia perlu pergi ke gereja. Tetapi apa yang dikatakan putrinya? "Oh, Papa, tidak hari ini! Saya begadang hampir setiap malam. Jadi, saya perlu tidur sekarang. Tidakkah Papa lihat penampilan saya pun begitu kusut?"

Mendengar itu, sang papa mengangkat tangannya yang bergetar untuk menghapus airmata. Sekali lagi ia teringat wajah seorang gadis kecil yang dengan bersemangat berkata," Papa, sudah hampir waktunya Sekolah Minggu. Ayo kita berangkat!"

Sudahkah Anda menyiapkan diri untuk membawa anak Anda ke gereja pada hari Minggu ini?

0 comments:

Post a Comment

 
Yohanes 14:6b "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.