Hari ini kita belajar satu kebenaran tentang kasih. Kasih selalu melakukan dan menghasilkan yang terbaik. Ada beberapa aspek penting yang harus kita lakukan agar dapat mempertahankan kualitas kasih.
Satu, jangan terpengaruh dengan situasi.
Bukan hal mudah dan memang merupakan tantangan berat jika hidup di tengah-tengah keluarga yang kaku, apalagi tidak merespon dan menghargai segala bentuk pernyataan kasih kita. Tapi dengan tetap bersabar terhadap situasi yang ada, kita tidak akan tawar hati dan kasih tulus serta murni terus mengalir dari kita.
Dua, minta kasih Allah memenuhi hidup kita.
Seorang ibu menyatakan bahwa karena kasih Allah telah memampukannya, ia bisa menghormati, mencintai, dan melayani suaminya, sekalipun dalam waktu yang panjang ia sendiri tidak mengecap kasih, perhatian, bahkan diperlakukan kasar oleh suaminya. Hanya dengan dipenuhi kasih Allah, kita beroleh kekuatan serta kemampuan terus mengasihi, walau pahit kenyataan yang dihadapi.
Tiga, tidak memperhitungkan segala sesuatu yang sudah kita perbuat.
Firman Allah mengajarkan, ketika kita melakukan sesuatu, termasuk kasih, lakukan itu semata-mata untuk Allah (Kolose 3:23), sebab yang harus kita kerjakan hanyalah yang diperintahkan Allah saja (Lukas 17:10).
Apabila kita tawar hati dan kasih kita perlahan-lahan mulai pudar, menengadahlah pada Allah, minta kekuatan-Nya agar bisa mengasihi kembali. Jangan peduli dengan pahitnya kenyataan, sebab hanya kasih-Nya yang memampukan kita untuk terus mengasihi. Kasih tanpa perhitungan.
Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu. I Petrus 1:22
Satu, jangan terpengaruh dengan situasi.
Bukan hal mudah dan memang merupakan tantangan berat jika hidup di tengah-tengah keluarga yang kaku, apalagi tidak merespon dan menghargai segala bentuk pernyataan kasih kita. Tapi dengan tetap bersabar terhadap situasi yang ada, kita tidak akan tawar hati dan kasih tulus serta murni terus mengalir dari kita.
Dua, minta kasih Allah memenuhi hidup kita.
Seorang ibu menyatakan bahwa karena kasih Allah telah memampukannya, ia bisa menghormati, mencintai, dan melayani suaminya, sekalipun dalam waktu yang panjang ia sendiri tidak mengecap kasih, perhatian, bahkan diperlakukan kasar oleh suaminya. Hanya dengan dipenuhi kasih Allah, kita beroleh kekuatan serta kemampuan terus mengasihi, walau pahit kenyataan yang dihadapi.
Tiga, tidak memperhitungkan segala sesuatu yang sudah kita perbuat.
Firman Allah mengajarkan, ketika kita melakukan sesuatu, termasuk kasih, lakukan itu semata-mata untuk Allah (Kolose 3:23), sebab yang harus kita kerjakan hanyalah yang diperintahkan Allah saja (Lukas 17:10).
Loading...
Mungkin hari ini atau sudah beberapa waktu lamanya kita kecewa pada keluarga kita. Hari ini, satu yang Tuhan minta dari kita, biarlah hidup kita menjadi sumber aliran kasih Kristus, sehingga dalam keadaan “gersang” pun keluarga kita masih menemukan “kesejukan” kasih kita. Dalam “kebekuan”, kasih kita dapat menghangatkan, hingga situasi kaku kembali hangat dan penuh sukacita.Apabila kita tawar hati dan kasih kita perlahan-lahan mulai pudar, menengadahlah pada Allah, minta kekuatan-Nya agar bisa mengasihi kembali. Jangan peduli dengan pahitnya kenyataan, sebab hanya kasih-Nya yang memampukan kita untuk terus mengasihi. Kasih tanpa perhitungan.
Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu. I Petrus 1:22
0 comments:
Post a Comment