Baca Sebelumnya :
Mengembangkan Persahabatan Anda dengan Allah - 1
“Mendekatlah kepada Allah, Ia akan mendekat kepadamu.” (Yakobus 4:8a)
Terpujilah Tuhan, karena rahmat-Nya yang besar maka kita dapat berjumpa lagi dalam rumah Tuhan ini. Dalam Suara Gembala yang lalu, kita telah merenungkan dua rahasia untuk mengembangkan persehabatan dengan Allah, yaitu kita harus memilih untuk jujur terhadap Allah dan memilih untuk mentaati Allah di dalam iman. Berikut ini, kita kan membahas dua rahasia lagi.
Dalam mengembangkan persahabatn dengan Allah, kita harus memilih menghargai apa yang Allah hargai. Inilah yang dikerjakan oleh sahabat Allah, mereka peduli pada apa yang penting bagi sahabat itu. Semakin akrab Saudara sebagai sahabat Allah, Saudara semakin peduli terhadap hal-hal yang Allah peduli, bersedih atas hal-hal yang membuat Allah bersedih, dan bersuka cita atas hal-hal yang mendatangkan kesenangan bagi Dia.
Apa yang paling Allah pedulikan? Penebusan umat-Nya. Alkitab berkata: “Karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat” (II Ptr. 3:9). Allah menginginkan agar semua anak-Nya yang terhilang ditemukan! Itulah satu-satunya alasan mengapa Yesus datang ke dunia. Untuk menjadi sahabat Allah, Saudara harus memperdulikan semua orang di sekeliling Saudara yang Allah peduli. Sahabat-sahabat Allah memberi tahu teman-teman mereka mengenai Allah.
Rahasia lainnya dalam mengembakan persahabatan dengan Allah yaitu: kita harus merindukan persahabatan dengan Allah lebih dari segala yang lain. Persahabatan yang akrab dengan Allah adalah suatu pilihan, bukan kebetulan. Kita harus dengan sadar menginginkannya dan mengupayakannya. Seberapa berharganya persahabatan dengan Allah bagi Saudara? Raja Daud mendambakan Allah. Daud berkata: “Satu hal yang telah kuminta kepada Tuhan, itulah yang ku ingini diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan dan menikmati bait-Nya” (Mzm. 27:4).
Kita bisa saja memiliki kerinduan akan Allah pada masa lalu, tetapi kita telah kehilangan kerinduan tersebut. Inilah masalah orang-orang Kristen di Efesus, yakni mereka telah kehilangan kasih yang mula-mula (Why. 2:4). Mereka melakukan semua hal yang benar, tetapi karena kewajiban, bukan karena kasih. Jika saat ini Saudara ingin memiliki kerinduan untuk dekat Allah, mintalah kepada-Nya di dalam doa dan tetaplah memintanya sampai Saudara memperolehnya. Allah berjanji bahwa jika kita mendekatkan diri kepada Allah, maka Ia akan medekat kepada kita (Yak. 4:8a).
0 comments:
Post a Comment