Inti Penyembahan

“Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.”(Roma 12:1)

Selamat berjumpa lagi dalam kasih dan pemeliharaan Allah yang ajaib. Saya percaya bahwa melalui Suara Gembala beberapa minggu ini, Allah telah menolong kita untuk semakin mengerti tentang tujuan Allah dalam kehidupan kita dan bagaimana kita dapat hidup mencapai tujuan tersebut. Kita telah belajar bahwa kita diciptakan untuk kemuliaan Allah. Salah satu cara untuk kita dapat mendatangkan kemuliaan bagi Allah adalah dengan menyembah-Nya.

Inti penyembahan adalah berserah diri. Ibadah yang sejati yaitu mendatangkan kesenangan bagi Allah. Hal ini terjadi bila kita memberi diri kita sepenuhnya kepada Allah. Tindakan berserah diri ini disebut dengan banyak hal: penyucian, menjadikan Yesus Tuhan kita, memikul salib kita, mati bagi diri sendiri, berserah diri kepada Roh Kudus. Yang penting adalah bahwa kita mengerjakannya, bukan sebutan apa yang kita gunakan untuknya.
Menyerahkan diri paling baik ditunjukkan di dalam percaya dan ketaatan. Percaya adalah unsur yang sangat diperlukan untuk berserah diri. Kita tidak akan berserah diri kepada Allah kecuali jika kita mempercayai-Nya, tetapi kita tidak bisa mempercayainya sebelum kita mengenal Dia dengan lebih baik. Semakin Saudara menyadari betapa besarnya Allah mengasihi Saudara, semakin mudah penyerahan diri jadinya. Bagaimana Saudara tahu bahwa Allah mengasihi Saudara? Pernyataan yang paling hebat tentang kasih Allah kepada Saudara ialah pengorbanan Anak Allah bagi Saudara. “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa” (Rm. 5:8). Tetaplah percaya kepada kasih Allah meskipun keadaan Saudara membuat Saudara bimbang.

Unsur lain yang penting dalam berserah diri adalah ketaatan. Orang-orang yang berserah diri dalam ketaatan adalah orang-orang yang Allah pakai. Allah memilih Maria untuk menjadi ibu Yesus, bukan karena dia berbakat atau kaya atau cantik, tetapi karena dia sepenuhnya berserah diri, taat kepada-Nya. Ketika malaikat menjelaskan rencana Allah yang mustahil, Maria dengan tenang menanggapi, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu” (Luk. 1:38). Tidak ada apapun yang lebih berkuasa daripada kehidupan yang diserahkan ke dalam tangan Allah.

Salah satu pemimpin Kristen besar abad ke-20 adalah Bill Bright, pendiri Campus Crusade for Christ. Melalui pekerja Crusade di seluruh dunia, traktat Empat Hukum Rohani, dan film Yesus (ditonton oleh lebih dari 4 miliar orang), lebih dari 150 juta orang yang telah datang kepada Kristus dan akan menghabiskan kekekalan di Surga. Bill Bright menyatakan bahwa alasan Allah memakai dia adalah: “Ketika masih muda, saya membuat perjanjian dengan Allah. Saya menuliskannya dengan persis dan menandatangani nama saya di bawahnya. Perjanjian tersebut berkata, mulai hari ini, saya adalah budak Yesus Kristus.” Jika Saudara ingin Allah melakukan karya-Nya yang terbesar dalam hidupmu, Saudara harus berserah diri kepada Allah. Berserah kepada kasih karunia dan hikmat Allah.

0 comments:

Post a Comment

 
Yohanes 14:6b "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.