Baca Sebelumnya :
Memandang Kehidupan Dari Sudut Pandang Allah - 1
Memandang Kehidupan Dari Sudut Pandang Allah - 2
“Ya Tuhanku, beritahukanlah kepadaku ajalku, dan apa batas umurku,
supaya aku mengetahui betapa fananya aku!” (Mazmur 39:5)
Kita telah mempelajari dua pandangan Allah tentang kehidupan, yaitu bahwa “Kehidupan di bumi adalah sebuah ujian” dan “Kehidupan di bumi adalah sebuah kepercayaan.” Selanjutnya, kita akan melihat pandangan Allah yang ketiga tentang kehidupan, yaitu “Kehidupan adalah suatu penugasan sementara.”
Alkitab memberikan beberapa gambaran yang mengajarkan tentang sifat kehidupan di muka bumi, yaitu bersifat singkat, sementara, dan fana. Alkitab berkata, “Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap” (Yak. 4:14b). Alkitab juga berkata, “Karena hari-hari kita seperti bayang-bayang di bumi” (Ayub 8:9b).
Untuk dapat memanfaatkan kehidupan kita secara maksimal, kita harus mengingat dua kebenaran ini: Pertama, dibandingkan dengan kekekalan, kehidupan di bumi amatlah singkat. Kedua, bumi hanyalah tempat kediaman sementara. Kita tidak akan lama berada di sini, jadi jangan terlalu terikat pada bumi. Mintalah agar Allah menolong kita untuk melihat kehidupan di bumi sebagaimana Dia melihatnya. Raja Daud berdoa, “Ya Tuhanku, beritahukanlah kepadaku ajalku, dan apa batas umurku, supaya aku mengetahui betapa fananya aku!” (Mazmur 39:5).
Fakta bahwa bumi bukanlah rumah terakhir kita memperjelas mengapa, sebagai pengikut-pengikut Yesus, kita mengalami kesulitan, penderitaan dan penolakan di dalam dunia ini. Hal tersebut juga menjelaskan mengapa beberapa janji Allah tampaknya tidak digenapi, beberapa doa tampaknya tidak dijawab, dan beberapa keadaan tampaknya tidak adil. Ini bukanlah akhir kisah.
Bagi Allah, pahlawan-pahlawan iman yang paling besar bukanlah orang-orang yang mencapai kemakmuran, keberhasilan, dan kuasa di dalam kehidupan ini, melainkan orang-orang yang memperlakukan kehidupan ini sebagai penugasan sementara dan melayani dengan setia, sambil mengharapkan upah yang dijanjikan kepada mereka di kekekalan (Ibrani 11:13,16).
Menyadari bahwa kehidupan di bumi hanyalah suatu penugasan sementara seharusnya mengubah nilai-nilai hidup kita secara total. Nilai-nilai kekal, dan bukan nilai-nilai sementara, yang seharusnya menjadi faktor-faktor penentu bagi keputusan-keputusan kita. Kiranya Tuhan menolong kita untuk menjadi lebih bijaksana dalam menjalani kehidupan yang Tuhan percayakan kepada kita.
Identitas Anda ada di dalam kekekalan, dan tanah air Anda adalah surga (Rick Warren).
0 comments:
Post a Comment