Hidup Berkemenangan di Tanah Perjanjian - 3

Baca sebelumnya :
Hidup Berkemenangan di Tanah Perjanjian - 1

Pendahuluan

Sidang Jemaat yang dikasihi Tuhan, dalam posting sebelumnya, (Hidup Berkemenangan di Tanah Perjanjian - 1, Hidup Berkemenangan di Tanah Perjanjian - 2), kita telah membaca dua hal yang harus kita lakukan untuk mengalahkan RAKSASA DALAM HIDUP KITA. Yang pertama adalah “KENALI RAKSASA DALAM HIDUP” (Bil. 13:32) dan yang kedua adalah “FOKUSKANLAH PANDANGAN KEPADA ALLAH” (Ul. 1:29-31). Minggu ini adalah bagian yang terakhir (bagian ke-3) dari tema tersebut, yaitu:

III. Berperanglah Bagi Tuhan (Yos 14:12)
Tidak ada kemenangan tanpa peperangan! Ini berbicara tentang aksi/bertindak membunuh raksasa. Tindakan iman mengalahkan raksasa ketakutan, keraguan dan kekuatiran yang ada di dalam diri kita!

a. “Kita akan maju” (Bil 13:30)
Langkah maju adalah langkah iman, walaupun nampaknya kenyataan sangatlah menakutkan, tetapi ingat bahwa iman dan perkataan dipersatukan menjadi perkataan iman, dan perkataan iman itu memiliki kuasa untuk melakukan perkara-perkara yang besar bersama dengan Tuhan. Berkaitan dengan iman, saya diingatkan tentang cara kerja iman seperti yang dikatakan oleh George Muller: Iman tidak bekerja di dalam area yang memungkinkan terjadi. Tidak ada kemuliaan bagi Allah di dalam sesuatu yang manusia mungkin bisa lakukan. Iman dimulai ketika kekuatan manusia berakhir.

b. “Kita pasti akan mengalahkannya”
Ada kepastian di dalam Tuhan bahwa kita pasti dimampukan untuk mengalahkan tantangan kita.

Ada sebuah kisah, pada tahun 1952, Edmund Hillary berusaha mendaki puncak Everest yang merupakan gunung tertinggi di dunia, tapi di tengah jalan ia gagal. Ia sangat kecewa. Saat melakukan evaluasi, ia menunjuk gambar gunung itu dan berkata, “Gunung Everest, kali ini engkau mengalahkanku, tapi suatu kali aku mengalahkanmu karena kamu tidak bertumbuh lagi, sedang aku masih terus bertumbuh.” 29 Mei 1952, Edmund Hillary menjadi orang pertama yang menaklukkan gunung itu. Sejak saat itu, ratusan bahkan ribuan orang berhasil mendaki puncak gunung tersebut karena terinspirasi keberhasilannya.

Dalam hidup kita, ada begitu banyak puncak gunung, entah itu cita-cita yang tinggi atau kesulitan yang menghadang di depan. Ada kalanya kita gagal menaklukkan gunung kita dan merasa kecewa dan patah semangat. Namun kiranya pengalaman Edmund Hillary itu mampu mengilhami kita. Jangan menyerah dan maju terus! Kalau kita bersandar pada Tuhan dan menantikan Dia, Ia akan memberikan kekuatan baru bagi kita seperti burung rajawali. Kita akan naik terbang mengatasi badai. Kita akan berlari dan tidak menjadi lesu. Kita akan berjalan dan tidak menjadi lelah sampai akhirnya kita mampu menaklukkan gunung atau raksasa di depan kita.

Penutup
Kita masing-masing seringkali diijinkan Tuhan untuk “mengintip” atau “mengintai” (mengamati) masa depan kita. Apakah yang engkau sedang lihat? Apakah engkau melihat raksasa-raksasa masalah dan kesukaran yang rasanya sulit untuk engkau kalahkan? Apakah engkau ragu-ragu, takut, kuatir atau merasa tidak mampu? Benar engkau akan dihantui oleh raksasa-raksasa keraguan, kekuatiran dan ketakutan jika engkau hanya melihat dirimu saja. Pandang Tuhan yang besar dan ingat bahwa Dialah yang menjanjikan tanah perjanjian bagi kita, maka Dia pula yang akan membawa kita ke tanah perjanjian itu.
Apakah raksasa-raksasa yang engkau sedang hadapi? Mulai bersama-sama dengan Kaleb dan Yosua atau Hosea berkata “Tidak!” kepada suara-suara yang melemahkan, dan dengan penuh iman dan keyakinan kepada Allah berkata, “Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!”

0 comments:

Post a Comment

 
Yohanes 14:6b "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.