Posted by GSJA HALLELUYA on Wednesday, September 29, 2010
ALBUQUERQUE, KOMPAS.com — Sebuah acara yang dirancang untuk diskusi mengenai masalah perekonomian berubah menjadi acara yang membahas masalah pribadi, Selasa (28/9/2010). Hal itu terjadi ketika seorang perempuan menanyakan kepada Presiden AS Barack Obama tentang iman Kristen dan pandangannya terhadap aborsi.
Pertanyaan itu mencuat pada sebuah pertemuan bergaya balai kota di halaman sebuah rumah di Albuquerque, AS, sebagai bagian dari pendekatan publik Obama untuk menjelaskan kebijakannya dan dalam rangka kampanye Partai Demokrat untuk pemilu kongres pada November mendatang.
Setelah sebuah survei terbaru menunjukkan bahwa hanya sepertiga dari orang Amerika yang dengan benar mengidentifikasi Obama sebagai seorang Kristen, Presiden memberikan tanggapan pribadi, sebagai orang dewasa, dalam percakapan itu. Ia juga memaparkan tentang bagaimana tugas pelayanan publiknya menjadi bagian dari praktik imannya.
Posted by GSJA HALLELUYA on Tuesday, September 21, 2010
“Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang.” (Amsal 16:24)
Suatu kali, dalam perjalanan Seseorang datang kepada saya dan bercerita tentang ‘penderitaan’ yang hebat yang menimpanya. Namun ketika berada dalam penderitaan akibat dari perkataan yang menyayat hatinya, ia bertemu dengan seseorang yang kemudian mendengarkan isi hatinya. Tanggapan orang tersebut cukup sederhana saja, ia hanya berkata, “Kamu BISA hadapi semua itu bersama dengan Tuhan Yesus.” Sebaris kalimat itu telah mengubah keinginannya untuk bunuh diri.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa 1/5 dari hidup manusia ini dihabiskan untuk bicara. Dalam satu hari kita bisa menghasilkan 50 halaman buku dari ucapan kita. Jika satu tahun diperkirakan kita bisa menghasilkan kurang lebih 132 buku @ 200 halaman. Hanya sayangnya, kebanyakan isi pembicaraan kita itu berupa kemarahan, ketidakpedulian dan ‘sampah.’
Posted by GSJA HALLELUYA on Tuesday, September 21, 2010
“Tuhan senang kepada orang-orang yang takut akan Dia, kepada orang-orang yang berharap akan kasih setiaNya.” Mazmur 147:11)
Pada pesan gembala sebelumnya, kita telah belajar dari kebenaran Alkitab bahwa tujuan hidup kita adalah untuk menyenangkan Allah. Setiap tindakan yang kita lakukan untuk menyenangkan Allah merupakan tindakan penyembahan. Dalam Suara Gembala selama dua minggu ini, kita akan merenungkan tentang tindakan-tindakan penyembahan apa saja yang dapat kita lakukan yang dapat membuat Allah tersenyum.
Posted by GSJA HALLELUYA on Monday, September 13, 2010
Klik untuk memperbesar
Sumber : www.pgi.or.id
Posted by GSJA HALLELUYA on Monday, September 13, 2010
Karena lelahnya seorang petani duduk di bawah pohon kenari sambil mengebaskan topinya untuk menghilangkan rasa panas karena seharian bekerja di bawah terik matahari. Secara bergantian ia memAndang tanaman labunya dan pohon kenarinya yang sedang berbuah lebat. Petani itu mulai berpikir, "Allah kurang perhitungan dan tidak adil? Buah labu itu besar, tetapi Ia justru menaruhnya pada tanaman merambat yang berbatang kecil sehingga dengan susah payah batang itu menahan buahnya. Sebaliknya kenari ini mempunyai pohon dan cabang yang besar tetapi buahnya kecil saja. Seandainya saya yang menciptakannya, saya akan berbuat sebaliknya agar lebih sesuai.”
Posted by GSJA HALLELUYA on Monday, September 13, 2010
Posted by GSJA HALLELUYA on Monday, September 13, 2010
1. Informasi Singkat Kondisi Darurat
Gunung Sinabung yang terletak di Kab. Tanah Karo meletus dan mengeluarkan lahar dan debu panas pada Sabtu, 28 Agustus 2010, pkl. 03.40, dan kembali meletus pada Senin, 30 Agustus 2010, pkl. 06.30.
Debu panas dan semburan lahar panas mencapai ketinggian beberapa kilometer dan menjangkau sejumlah desa yang tersebar di kaki gunung tersebut.
2. Dampak Gempa
Warga desa yang berada di sekitar radius 6 Km dari kawah aktif gunung tersebut harus mengungsi ke Kabanjahe, Berastagi, Simalungun, dan bahkan ada yang ke Medan. Hingga 29 Agustus 2010, menurut Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) sudah tercatat 18.834 pengungsi. Informasi terbaru menurut Syamsul Maarif, ketua BNPN, sudah tercatat 21.085 pengungsi dan akan ada tambahan 8.000 pengungsi baru, yang tersebar di 18 titik di Kab. Tanah Karo. Sejauh ini sudah tercatat 1 (satu) orang warga meninggal karena sesak nafas akibat debu dan asal tebal tsb, dan 1 (satu) lagi cidera akibat panik dan melompat dari lantai dua rumahnya.
Posted by GSJA HALLELUYA on Monday, September 13, 2010
“Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan” (Wahyu 4:11)
Selamat datang di GSJA Halleluya. Kiranya damai Allah yang melampaui segala akal dan pikiran akan menguasai Saudara. Dalam Suara Gembala minggu ini kita akan merenungkan tentang tujuan Allah menciptakan kita. Tahukah Saudara bahwa saat di mana Saudara dilahirkan, Allah ada di sana dan tersenyum. Allah senang dengan kelahiran Saudara. Allah mengasihi Saudara secara individu. Allah mengasihi Saudara bukan karena wajah, warna kulit, latar belakang keluarga, status sosial ekonomi atau apapun yang ada pada Saudara. Allah mengasihi Saudara karena Allah menganggap Saudara itu berharga. Saudara berharga di mata Allah.
Posted by GSJA HALLELUYA on Monday, September 13, 2010
JAKARTA – Sekertaris Komisi A DPRD Bekasi, Ariyanto Hendrata mengimbau kepada masyakarat untuk tidak terprovokasi terkait insiden penusukan yang dialami oleh jemaat Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Bekasi yang terjadi Minggu 12 September pagi.
"Kami mengimbau kepada semua pihak untuk tidak terprovokasi terlebih dahulu dan mengkait-kaitkan dengan konflik agama. Mungkin isu yang berkembang, ada pihak-pihak yang tidak menginginkan kerukunan umat beragama," ujar Ariyanto Hendrata saat dihubungi okezone, Minggu (12/9/2010) malam.
Posted by GSJA HALLELUYA on Sunday, September 12, 2010
JAKARTA, KOMPAS.com - Penusukan terhadap penatua HKBP di Bekasi harus mendapat perhatian ekstra serius. Lebih dari sebelumnya, pemerintah dihadapkan pada kebutuhan krusial untuk melindungi kebebasan beragama dari kaum reaksioner yang memusuhinya.
Hal itu dikatakan Rachland Nashidik, Sekretaris Departemen Pemajuan dan Perlindungan HAM DPP Partai Demokrat dalam pernyataan pers di Jakarta, Minggu (12/9/2010).