Diciptakan untuk Kekekalan

“Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka” Pengkhotbah 3:11

Tahukah kita bahwa kita tidak hanya diciptakan untuk hidup di dalam dunia ini saja. Kita diciptakan untuk kekekalan. Alkitab dengan tegas mengatakan bahwa tubuh kita hanyalah “kemah” yang sewaktu-waktu bisa dibongkar ketika harus berpindah tempat. Tubuh duniawi kita hanyalah kediaman sementara bagi roh kita. Kemudian Alkitab juga menunjuk pada tubuh masa depan kita sebagai “rumah” yang lebih permanen dibandingkan kemah.

Seringkali manusia hanya memperhatikan kehidupan yang sementara saja dan berpikir atau berperilaku seolah-olah tidak ada kehidupan lain sesudah hidup di dunia ini. Tetapi apakah kita memiliki pandangan tentang kehidupan kekal atau tidak, itu tidaklah mengubah kenyataan bahwa akan ada kekekalan yang akan kita jalani selama-lamanya. Sementara kehidupan di bumi menawarkan banyak pilihan, kekekalan menawarkan hanya dua pilihan: surga atau neraka.

Kehidupan di dunia ini hanyalah persiapan untuk kehidupan kekal nanti. Apabila kita sepenuhnya memahami bahwa kehidupan ini bukan sekedar yang ada sekarang, dan kita memahami bahwa kehidupan hanyalah persiapan untuk menghadapi kekekalan, kita akan mulai hidup dengan berbeda.

Kita akan mulai hidup dalam terang kekekalan, dan itu akan mewarnai cara kita menangani semua hubungan, tugas, dan keadaan. Apa yang terjadi jika kita mulai hidup dalam terang kekekalan:

1. Nilai-nilai Hidup Anda akan Berubah
Ketika Anda hidup dengan mempertimbangkan kekekalan, nilai-nilai hidup Anda berubah. Anda menggunakan waktu dan uang Anda secara lebih bijak. Prioritas-prioritas Anda ditata ulang. Soal mengikuti trend, model pakaian, nilai-nilai populer tidaklah penting lagi.

2. Pandangan Terhadap Kematian akan Berubah
Kematian bukanlah akhir hidup Anda! Kematian merupakan perpindahan Anda menuju kekekalan, karena itu ada akibat-akibat kekal untuk segala sesuatu yang Anda lakukan di dunia. Setiap tindakan dalam hidup kita memberi pengaruh untuk kehidupan kita dalam kekekalan.

Kematian bukanlah merupakan akhir dari kehidupan kita, kematian justru merupakan hari kelahiran kita ke dalam kehidupan kekal. Sebab di sini kita tidak mempunyai tempat tinggal yang tetap; kita mencari kota yang akan datang (Ibrani 13:14). Jelaslah bahwa kita akan sampai ke surga kelak asal kita berjaga-jaga dan senantiasa bersama-Nya dalam menjalankan hidup ini dan selalu mengucapkan syukur atas segala hal yang kita dapat hari ini. Sesungguhnya, akan lebih bijak untuk hidup setiap hari seolah-olah hari ini adalah hari terakhir kehidupan kita.
Matthew Hendry berkata,” Seharusnya setiap hari kita bersiap-siap untuk menghadapi hari terakhir kita.”

Sudahkah Anda menjalankan hidup ini dengan pandangan kekekalan?

0 comments:

Post a Comment

 
Yohanes 14:6b "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.