Karena kasih-Nya yang besar itu kita dapat memperoleh keselamatan dan jaminan hidup yang kekal. Ia yang tidak menyayangkan Anak-Nya untuk datang ke dalam dunia untuk kemudian harus mati di kayu salib untuk menebus dosa dan pelanggaran kita (bdg. Rm. 8:32). Betapa luar biasanya kasih Allah kita.
Tindakan Kristus dengan mengorbankan diri-Nya bagi kita telah membuat kita, pertama, menjadi anak Allah. Yohanes1:12 berkata: ”Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya.” Kedua, kita dibenarkan Allah. II Korintus 5:21 menulis: ”Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.” Yang ketiga, kita diperdamaikan dengan Allah. II Korintus 5:19 mencatat: ”Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.” Dan yang keempat, kita menjadi ciptaan baru. Di dalam II Korintus 5:17 juga ditulis, ”Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.”
Lalu, apa tanggung jawab kita setelah kita diselamatkan dengan darah yang mahal dan kita telah menerima status yang luar biasa itu? Apa kita hanya sekedar menerima saja atau ada hal lain pula yang harus kita lakukan?
II Korinstus 5:15 berkata: ”Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.” Ayat ini menunjukkan bahwa Allah ingin ada sesuatu yang harus kita lakukan sebagai tanggung jawab bagi orang-orang yang telah diselamatkan. Apakah tanggung jawab itu?
1. Muliakanlah Allah dengan tubuhmu! ”Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, -- dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!” (I Kor. 6:19, 20). Allah mau kita menjaga kekudusan hidup kita sedemikian rupa agar Dia dapat tinggal di dalamnya. Jika kita kudus, Kristus dapat nyata di dalam kehidupan kita. Kita juga harus menjaga hidup kita tetap sehat dengan makan makanan yang sehat pula serta rajin berolah raga.
2. Janganlah kamu menjadi hamba manusia! ”Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu janganlah kamu menjadi hamba manusia.” (I Korintus 7:23). Dalam poin ini juga termasuk tidak memperhambakan diri sendiri, misalnya dengan sifat yang manja. Namun, kita harus bisa memacu diri kita sendiri agar kita dapat bertumbuh dalam Tuhan. Kita juga tidak boleh melakukan hal-hal yang tidak sesuai Firman Allah walaupun itu diperintahkan oleh atasan (bos) kita. Bahkan seandainya kehidupan kita (dan keluarga) bergantung kepada penghasilan yang kita dapat dari atasan tersebut, kita harus berani berkata TIDAK. Allah akan bertanggung jawab dengan kehidupan kita jika kita hidup sesuai kehendak-Nya. Para orangtua juga tidak boleh menunjukkan contoh yang tidak baik kepada anak-anak agar mereka tidak terjerumus ke dalam hal ini.
3. Menyalibkan daging! Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya (Galatia 5:24). Menyalibkan daging berbicara mengenai menyangkal diri dan mengendalikan diri. Allah mau kita sebagai orang-orang yang telah ditebus dan terhitung sebagai anak-anak-Nya hidup dalam kehidupan terkendali sesuai Firman-Nya. Kita harus bisa mengendalikan hawa nafsu, misalnya amarah, geram dan kebiasaan-kebiasaan buruk lainnya, yang dapat membawa kita jatuh ke dalam dosa. Kita harus bisa mengendalikan keinginan kita. Firman Tuhan berkata di dalam Matius 26:41 ”Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah." Oleh karena itu kita perlu pertolongan Roh Tuhan agar kita dapat mengendalikan kehidupan kita berkenan kepada Allah.
Itulah yang harus kita lakukan sebagai umat tebusan Allah. Itu yang manjadi tanggung jawab yang harus kita masing-masing lakukan agar Allah berkenan dengan kehidupan kita. Biarlah ini menjadi kerinduan kita bersama sebagai umat Tuhan, kita mau hidup kita menjadi hidup yang memuliakan Tuhan. Segala pujian hanya bagi Tuhan . Halleluya!
0 comments:
Post a Comment