Rekonsiliasi Abadi

Anak bangsa sudah jenuh dengan pertikaian. Pertikaian politik terjadi pada puncak elit politik. Pertikaian horisontal terjadi di berbagai daerah. Lihat saja peristiwa Poso, Sampit, Ambon dll. Anak bangsa sudah sangat prihatin dengan perkembangan pertikaian, permusuhan, perseteruan. Tidak mengherankan kalau banyak anak bangsa yang mulai berteriak: "Ayo damai! Ayo rekonsiliasi!"
Memang kata rekonsiliasi mudah diucap dan didambakan. Namun tak banyak di antara kita yang sadar akan biaya rekonsiliasi. Apalagi kalau kita berbicara rekonsiliasi damai yang langgeng. Lihat saja apa yang terjadi baru-baru ini, dengan rekonsiliasi anak bangsa, Madura dan Dayak. Berapa lamakah akan bertahan? Kita semua mendoakan dan mendambakan bahwa rekonsiliasi itu akan langgeng.

Faktanya?
Memang rekonsilisasi mahal harganya. Mandela berhasil melanggengkan rekonsiliasi di Afrika Selatan karena ia dengan tulus mau mengampuni mereka yang memenjarakannya berpuluh tahun dan melupakan kesalahan mereka demi masa depan bangsanya. Bagaimana dengan kita?

Minggu-minggu terakhir ini adalah minggu sengsara. Kita sedang menyongsong peringatan Paskah. Dia yang adalah Tuhan, merelakan diri dikorbankan agar ada rekonsiliasi antara manusia dan Allah. Melalui pengorbanan-Nya ada pengampunan, ada perdamaian antara manusia dan Allah. Yang sangat penting dan menarik adalah pengorbanan Kristus memungkinkan adanya rekonsiliasi abadi bagi mereka yang bertobat, percaya dan menerima Dia sebagai Juruselamat.

Bangsa kita dapat belajar banyak dari apa yang diperbuat oleh Tuhan Yesus sendiri. Untuk adanya rekonsiliasi, harus ada pengakuan kesalahan, ada pengampunan, ada kerelaan berkorban agar harga rekonsiliasi terbayar penuh. Rekonsiliasi menuntut ketulusan, kasih yang dalam pada sesama saudara, sehingga kita rela berkorban untuk sahabat dan saudara kita.

Kiranya suasana Paskah tahun ini menjadi inspirasi bagi kita untuk saling memaafkan dan saling menerima, dan dengan demikian akan terjadi rekonsiliasi. Namun apabila kita mendambakan rekonsiliasi abadi, itu hanya terjadi kalau kita semua bertobat, mohon diampuni oleh Tuhan dan siap untuk menerima Dia sebagai Juruselamat. Dengan demikian kita memasuki rekonsiliasi abadi dengan Tuhan dan akibatnya kita juga terekonsiliasi dengan sesama. Selamat memasuki rekonsiliasi kekal, abadi.

0 comments:

Post a Comment

 
Yohanes 14:6b "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.