Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir,
tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, Filipi 2:12
Ada seekor cacing yang ingin berubah menjadi kupu-kupu, lalu dengan kekuatannya sendiri ia membuat sayap, dan sayapnya itu dicat agar mirip dengan kupu-kupu. Tetapi ia tetap menjadi cacing dan bukan kupu-kupu bila hanya mengandalkan kekuatannya sendiri. Cacing ini membutuhkan intervensi dari penciptanya agar berubah menjadi kupu-kupu. Lalu Cacing tersebut mendatangi penciptanya dan berkata, "Wahai Sang Pencipta aku ingin sekali menjadi seekor kupu-kupu, aku telah mencoba dengan berbagai cara tetapi aku tidak mampu untuk merubah diriku sendiri. Sudikah kiranya mengijinkan aku untuk menjadi seekor kupu-kupu ?" Kemudian Sang Penciptanya mengijinkan ia untuk menjadi kupu-kupu dengan syarat bahwa ia harus dilahirkan kembali. Cacing ini harus percaya bahwa penciptanya mampu mengubahnya menjadi kupu-kupu, dan sebagai hasil dari kepercayaan cacing pada penciptanya adalah ia berubah. Namun ia tidak bisa langsung menjadi kupu-kupu, setelah ia lahir baru, ia harus menjadi ulat terlebih dahulu. Walaupun ulat mirip dengan cacing, tapi dalam tubuh ulat itu sudah ada perbedaan sel, gen maupun pembawa sifatnya. Ulat tersebut sudah punya benih kupu-kupu, meski belum terlihat secara jelas dari luarnya. Prosesnya belum selesai, ulat ini masih harus mengerjakan proses secara progresif sampai ia menjadi kepompong. Setelah kepompong ia juga masih mengalami metamorfosis sampai ia menjadi seekor kupu-kupu yang cantik.
Apakah tandanya seseorang benar-benar menjadi murid Kristus ? Salah satu tanda murid adalah ia akan berubah secara progresif, semakin serupa Kristus. Menjadi murid dibutuhkan suatu proses, dan salah satu hal yang paling penting dalam menjadi murid adalah mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar. Banyak orang berpikir bahwa jika ia telah maju ke depan altar untuk didoakan, pernah mengikuti SPK (kelas pembinaan), dan telah mengikuti LBC (leadership boot camp), maka amanlah ia karena sudah mempunyai tiket ke surga. Apapun yang ia lakukan tidak ada hubungannya lagi dengan keselamatan. Itu sangat keliru, karena itu bukanlah seorang murid Kristus atau dengan kata lain hanya murid murahan atau palsu. MURID SEJATI AKAN MENGERJAKAN KESELAMATAN DENGAN TAKUT DAN GENTAR.
Loading...
Apakah artinya mengerjakan keselamatan? Kata mengerjakan keselamatan sangat penting, karena kita harus mengerjakan keselamatan dan bukan mempertahankan keselamatan. Dari seluruh ayat firman Tuhan, tidak ada satu ayatpun yang mengatakan agar mempertahankan keselamatan. Mengapa ? Karena keselamatan itu tidak perlu dipertahankan.
Bedanya mempertahankan keselamatan dan mengerjakan keselamatan adalah jika mempertahankan, berarti keselamatan bisa hilang. Alkitab tidak menyuruh kita untuk mempertahankan keselamatan, tetapi mengerjakan keselamatan. Kita mengerjakan keselamatan karena kita sudah memiliki keselamatan dan itu harus dikerjakan sesudah kita memperolehnya, yang berarti keselamatan belum selesai sampai akhir. Kita diselamatkan bukan karena perbuatan tetapi karena anugerah oleh iman. Namun iman dan anugerah yang benar, akan membawa kita mengerjakan keselamatan itu. Perbuatan tidak menyelamatkan, sebab yang menyelamatkan adalah iman, tetapi iman yang benar akan menghasilkan perbuatan. Orang yang tidak menghasilkan perbuatan tidak mempunyai iman yang benar. Untuk itu kita mesti mengerjakan keselamatan dengan berbagai proses. Karena kita memiliki benih keselamatan di dalam diri kita, sebagai jaminan dari iman kita. Jikalau kita adalah orang benar, maka kerjakanlah perbuatan orang benar. Jika kita adalah orang kudus, maka kerjakanlah perbuatan orang kudus. Jika kita adalah orang yang berhati baik, maka kerjakanlah perbuatan-perbuatan baik. Karena benihlah kita menghasilkan buah, itulah yang disebut mengerjakan benih yang menghasilkan buah. Seperti ilustrasi di atas, ulat tersebut harus mengalami proses terus menerus, dari benih menghasilkan buah. Kalau ulat tersebut terus mencoba berubah tetapi ia tidak bisa berubah berarti benih itu palsu. Benih yang benar akan maju terus hingga menjadi buah. Jadi jika orang kristen sudah mendapat keselamatan tapi tidak pernah mengerjakan keselamatan berarti benihnya palsu.
BAGAIMANA MENGERJAKAN KESELAMATAN?
1. Merubah benih menjadi buah.
Mengerjakan keselamatan adalah contoh ulat berubah menjadi kupu-kupu. Seorang murid sejati akan mengerjakan keselamatannya tiap hari dengan takutdan gentar. Dalam Filipi 2:12 dikatakan," ... karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar ... "
2. Ujilah iman dengan ketaatan
"Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat, ... "( Filipi 2:12). Ujilah iman kita dengan ketaatan, maka akan menunjukkan bahwa kita mengerjakan keselamatan. Bagaimana kita mengetahui bahwa di suatu tempat ada angin ? Hanya dengan melihat perbuatan angin tersebut. Begitu juga untuk mengetahui diri kita ada iman, yaitu dengan perbuatan kita. Jadi iman
Tidak hanya sekadar pengakuan dari mulut, tetapi harus dengan perbuatan dalam ketaatan. Ketaatan adalah bukti bahwa kita telah lahir baru. Hanya melalui ketaatanlah kasih karunia dapat bekerja dengan efektif dalam diri kita.
3. Taat dengan takut dan gentar
Paulus berkata, " Kerjakanlah keselamatanmu dengan takut dan gentar; bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi lebih pula sekarang waktu aku tidak hadir," (Filipi 2:12). Kita harus tetap takut akan Tuhan, meskipun tidak ada orang yang melihat kita. Kadang justru takut dengan manusia dan bukan takut kepada Tuhan. Orang yang takut akan Tuhan akan mengakui dosa, dan bukan secara diam-diam menyembunyikannya.
SETELAH KITA LAHIR BARU, MARI KITA MENGERJAKAN KESELAMATAN, KARENA SEORANG MURID SEJATI AKAN MENGERJAKAN KESELAMATANNYA TIAP HARI DENGAN TAKUT DAN GENTAR.
0 comments:
Post a Comment