KOMPAS.com - Pertikaian antarwarga berbeda agama di Mesir cuma berbuah petaka. Hasilnya, bentrok pengunjuk rasa penganut Kristen Koptik versus aparat keamanan hanya menghasilkan kematian 24 orang. "Kalau penganut Islam dan Kristen Koptik tak rukun, hal itu adalah ancaman keamanan negara Mesir," kata Perdana Menteri (PM) Mesir Essam Sharaf.
Penganut Kristen Koptik selama ini mengeluhkan adanya diskriminasi termasuk dalam hal izin pembangunan gereja, yang harus mendapat persetujuan presiden.
Menurut warta AP dan AFP pada Senin (10/10/2011), komentar PM Essam muncul usai sidang kabinet darurat. Sementara setelah diberlakukan semalam, akhirnya jam malam dicabut pada Senin ini, pukul 07.00 pagi waktu setempat.
Menurut warta AP dan AFP pada Senin (10/10/2011), komentar PM Essam muncul usai sidang kabinet darurat. Sementara setelah diberlakukan semalam, akhirnya jam malam dicabut pada Senin ini, pukul 07.00 pagi waktu setempat.